Inverter adalah salah satu komponen utama pada sistem PLTS, fungsi inverter panel surya adalah mengubah listrik DC yang dihasilkan panel surya menjadi listrik AC sehingga dapat digunakan untuk beban (Loads) atau peralatan elektronik rumah tangga yang umumnya menggunakan input listrik AC.
Berdasarkan sistem dan tujuan penggunaanya, inverter dibagi menjadi 3 yaitu inverter ongrid, inverter offgrid dan inverter hybrid.
1. Ongrid inverter
Dalam penggunaannya inverter jenis ini mengharuskan inverter terhubung dengan jaringan listrik PLN, inverter jenis ini biasanya memiliki fitur Export & Import artinya kita dapat mengirrimkan kelebihan produksi listrik (Export) dari PLTS ke jaringan listrik untuk mengurangi tagihan listrik.
Beberapa daerah di Indonesia memiliki regulasi khusus mengenai hal ini, anda dapat menghubungi kantor PLN di tempat anda untuk memastikan apakah bisa memasang PLTS ongrid dengan sistem Export & Import, Jika PLN tempat anda tidak mengizinkan sistem PLTS dengan Export & Import anda dapat menggunakan PLTS dengan sistem Zero Export sebagai solusi.
2. Offgrid Inverter
Inverter jenis ini tidak membutuhkan jaringan listrik untuk dapat beroperasi, biasanya inverter jenis ini memiliki fitur SCC untuk mengisi baterai atau backup energi.
Inverter jenis ini sangat cocok digunakan untuk sistem PLTS yang berada di tempat yang jauh dari jaringan listrik atau dapat diaplikasikan di kapal penangkap ikan.
3. Hybrid inverter
Inverter jenis ini dapat digunakan baik terhubung dengan jaringan listrik PLN maupun tidak, inverter hybrid memiliki semua kelebihan dari inverter ongrid dan offgrid, namun kekurangannya adalah dari sisi harga, inverter hybrid memiliki harga yang lebih tinggi dari inverter ongrid dan inverter offgrid.